Kabarbhayangkara.com/BANDUNG-Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan ada dua langkah peting dalam menekan sebaran Covid-19, pertama vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat serta Pemda di seluruh Indonesia. Yang kedua, disiplin menggunakan masker berkualitas dalam setiap aktivitas.
“Masker medis yang berkualitas sangat penting. Distribusi 5 juta masker medis di 20 wilayah Indonesia yang saat ini menyambangi Bandung,” ungkapnya di Aula Barat Gedung Sate, Jumat (15/1/2021).
Untuk itu, Pempov Jabar mengapresiasi gerakan masker medis yang didistribusikan GP Ansor dan Aice Group, menjadi komplemen yang penting bagi proses vaksinasi di Indonesia. Selain itu, edukasi mengenai 3M juga memerlukan partisipasi semua elemen masyarakat.
Sementara itu, Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group, Sylvana menambahkan, pihaknya melihat adanya korelasi antara daya tahan masyarakat di suatu daerah dalam melawan Covid-19 dengan integrasi dari kepemimpinan yang kuat dalam mengelola pandemi secara partisipatif.
Ia menilai Jabar menjadi satu wilayah di Indonesia yang cukup memiliki kepemimpinan pemerintahan dan tokoh masyarakat yang kuat dan didengar oleh para masyarakat. Kombinasi komunikasi dua arah dan dukungan logistik masker berkualitas menjadi kunci perbaikan kondisi pandemi di wilayah Jabar.
Atas dasar itu, Aice Group, KSP, dan GP Ansor mengalokasikan 250 ribu masker medis untuk Kota Bandung sebagai upaya mengakselerasi perbaikan kondisi pandemi. Sebelumnya, Aice telah membagikan masker sebanyak 250 ribu berlogo Aice-SHIELD pada Nopember lalu di Kota Cirebon.
“Jabar adalah rumah utama bagi Aice Group yang memiliki pabrik di Bekasi. Jabar juga sebagai daerah yang memiliki pemimpin daerah yang berintegritas dan gigih dalam mengelola pandemi ini,” ujarnya.
Sylvana berharap misi tersebut akan memperkuat langkah vaksinasi yang sedang berjalan. Sehingga, tahun 2021 akan menjadi tahun terakhir pandemi untuk bangsa Indonesia.
Masih di tempat yang Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jabar, Ahmad Haidar menjelaskan, misi kemanusiaan organisasi bersama produsen es krim nasional menjadi gerakan lintas kelompok masyarakat. Ansor, Aice dan KSP melibatkan semua elemen masyarakat dari semua suku, agama maupun kelompok profesi.
“Di awal pandemi, Aice dan GP Ansor mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saat itu sangat langka di kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini masuk ke belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes,” jelasnya.
Kini GP Ansor akan memfokuskan 250 ribu masker medis untuk memperkuat pertahanan diri beberapa kalangan masyarakat yang paling rentan tertular virus. Profesi penggali kubur, petugas sampah, Pedagang Kaki Lima, Ojek Online, santri, guru, dan kyai menjadi beberapa kalangan yang termasuk rentan tertular.
“Ikhtiar kami saat ini membagikan 5 juta ke masyarakat grass root yang rentan tertular bisa membangun ketangguhan bangsa kita melawan Covid-19. Insyaallah dengan semangat kekeluargaan dan kerja bersama konkrit ini, kita bisa mawas dan saling memperkuat diri satu sama lain. Insya Allah bangsa ini akan makin kuat dan rekat dalam menjalani cobaan,” ucapnya.
Untuk diketahui, Aice memiliki lebih dari 200 ribu jaringan warung atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjual es krim Aice. Produsen es krim yang dekat dengan masyarakat berbagai kalangan dan memiliki harga terjangkau oleh semua level masyarakat ini memiliki jaringan pemasar yang kuat di masyarakat. Hal ini menjadikan 200 ribu lebih pemasar warung tradisional yang ada di seantero Nusantara membuat efektif dalam mengedukasi masyarakat menghindari penularan Covid-19. (mr)*
Comment