Kabarbhayangkara.com/ BANDUNG, – Satgas Sektor 22 Citarum lakukan penyedotan Ipal Tinja Komunal di wilayah RW. 12 Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal Kota Bandung, Jumat (26-04-2019).
Pembuatan Ipal Tinja Komunal dibuat bertujuan sebagai pengurangan pencemaran ekoli pada sungai, yang kini kandungan bakteri sungai sangat tinggi sehingga ekosistem air tidak bisa hidup, bahkan air sungai akan berdampak merugikan pada kesehatan, akan lebih parah lagi bakteri ekoli sudah menyerap ke air tanah sehingga lingkungan sekitar akan rusak terdampak bakteri ekoli ke segala arah.
Penyedotan Ipal Tinja Komunal dilakukan sebagai bentuk pengamanan dan pencegahan mampet pada saluran outlet IPAL dikarenakan curah hujan di Kota Bandung turun sangat deras dengan waktu jeda sedikit sedangkan curah hujan tinggi dan berkelanjutan.
Koordinator pelaksanaan penyedotan Ipal komunal dipimpin langsung oleh Komandan Subsektor 05 – 22, Peltu Seno.
Hadir pada kegiatan tersebut adalah, Komandan Sektor 22 Cutarum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik), Dansub 05 (Lettu Seni), PUPR (Ir. Indra) beserta Staf, Pemkot Cimahi (Study Percontohan), Staf dari PDAM Kota Bandung dan Ketua RW 12 Kel. Maleer.
Dansektor 22 Citarum (Kol.inf. A. Rahman Taufik) dilokasi kegiatan menyampaikan pada awak media, “Ini kami lakukan hanya Sefti saja, ditakutkan ada sampah yang menghalangi nantinya berakibat mampet pada saluran pengeluaran, ditakutkan berakibat banjir pada warga pengguna Ipal tinja komunal ini” Ujar Dansektor.
“Ternyata curah hujan yang deras, air pun membludak namun tidak mengganggu pada kondisi filter Ipal, mudah-mudahan ini bisa bertahan lama, soalnya sistem pembuatan Ipal Komunal tinja ini berbeda dengan sistem pembuatan Septick Tank rumahan, ada beberapa serapan yang digunakan untuk daya saring tinggi dan air yang keluar dari outlet bersih tidak mencemari sungai” Imbuh Dansektor.
Indra (Kabid sarana prasarana PUPR Jabar) menambahkan bahwa penyedotan Ipal tinja komunal Kelurahan Maleer ini, sebagai Sefti Control, ingin membuktikan kalau dimusim hujan seperti ini volume bak untuk 76 Kepala Keluarga, muatan filter outlet kondisinya seperti apa, dan kira kira perlu di ganti atau tidak, ternyata saat ini dengan cyrah hujan yang deras kondisi filter outlet masih utuh, artinya musim hujan bukan merupakan kendala buat Ipal Tinja Komunal” Jelas Indra.
Hal ini disaksikan oleh perwakilan dari Pemerintah Cimahi bidang DLH, sebagai Study Percontohan, yang nantinya akan dipraktekan di wilayahnya yang kepadatan penduduknya mumpuni dan belum memiliki jamban sehat, sehingga bisa mengurangi pencemaran sungai dan masyarakat berlaku hidup sehat.
Comment