Kabarbhayangkara/Cimahi- Komisi V DPRD Jabar mendesak PT Jaswita untuk mengelola aset asetnya sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga. Termasuk menghentikan kerjasama dengan pihak ketiga, khususnya yang kerjasama pola Build Operate Transfer (BOT).
“PT Jaswita ini harus mengelola aset asetnya sendiri. Harapan kami pada PT Jaswita untuk aset aset yang BOT sudah habis jangan diperpanjang, tapi dikelola sendiri. Karena ini akan menghasilkan pendapatan atau PAD yang lebih baik,” jelas Ir.Irfan Suryanagara,M.Ipol Anggota Komisi III DPRD Jabar Fraksi Partai Demokrat pada acara Rapat Kerja Komisi III DPRD Jabar, bertempat di Gedung Badan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (Diklat BPSDM Provinsi Jawa Barat), Selasa (14/1/2020).
Menurutnya pengelolaan aset yang dilakukan sendiri sangatlah penting. Sehingga PT Jaswita pun bisa mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Termasuk bisa memberikan kinerja dan deviden yang lebih baik. Dalam hal itu pengelolaan bisa diserahkan dan menunjuk manajemen yang profesional.
“Tentang keahlian kita bisa menunjuk manajemen perhotelan itu sendiri sehingga bisa mendapatkan share saham yang lebih besar untuk yang sudah di BOT kan. Untuk yang belum di BOT kan kalau prospeknya bagus ini bisa dikelola sendiri dengan menggunakan dana perbankan. Jadi kami minta stop kerjasama dengan pihak ketiga. Kerjasama dengan pihak ketiga sangat merugikan rakyat jabar,” katanya.
Menurutnya banyak aset yang bisa dikelola sendiri oleh PT Jaswita. Seperti halnya disektor perhotelan dan property.
“Banyak yang bisa dikelola sendiri seperti hotel Preanger, Perdana Wisata bahkan kami minta nanti BIP, Arya Duta kalau sudah selesai BOT nya itu stop saja. Karena ada aturannya hanya satu kali. Kita tarik pengelolaannya dan dikelola sendiri itu lebih baik dan menguntungkan,” jelasnya.
Untuk pengelolaannya, lanjut Irfan, PT Jaswita bisa bekerjasama dengan manajemen yang profesional. Sehingga pendapatan bagi PT Jaswita menjadi lebih besar.
“Nanti ada manajemennya tersendiri. Kita bisa kerjasama dengan manajemen perhotelan, tapi bukan BOT semuanya. Hanya manajemennya saja yang kerjasama. Sehingga kalau di sharing saham itu bisa 85 persen ke Jaswita dan 15 persen ke manajemen,” katanya.
Dalam hal itu pihaknya berharap, PT Jaswita bisa berkembang lebih baik dengan mengelola aset aset yang potensial.
“Bukan sebagai broker. Jaswita saya harap bisa mengelola sendiri terutama di bisnis perhotelan,” katanya.
Bahkan pihaknya pun berharap agar PT Jaswita bisa mengembangkan bisnis perhotelan tidak hanya di wilayah Jawa Barat saja, tetapi daerah lainnya termasuk Jakarta.
“Setelah ini selesai kami punya angan angan bahwa Jaswita harus punya hotel di Jakarta. Manajemen pasti senang kerjasama dengan jaswita karena ini bagian dari Pemprov Jabar. Bahkan bisa mengarahkan masyarakat Jabar dan pengusahanya kalau menginap di Jakarta ke hotel yang milik Jaswita. Ini potensi nya sangat besar,” katanya.
Terkait itu, lanjut Irfan, komisi III DPRD Jabar pun saat ini telah sepakat untuk menyiapkan pansus BUMD.
“Kami mulai sepakat bahwa komisi III ini akan menyiapkan pansus BUMD. Karena BUMD ini perlu penataan yang lebih baik,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Irfan pun berpesan agar PT Jaswita bisa meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik lagi.
“Ikuti saja apa yang kita sampaikan bersama. Jangan takut akan menghadapi tembok, tembok apa, jaman reformasi sekarang ini kok ada tembok. Demi PAD dan untuk jabar saya yakinkan tidak ada tembok tembok lagi. Kami dari komisi III akan jadi garda terdepan kalau ada tembok tembok itu,” jelasnya. (ocd)
Comment