kabarbhayangkara.com / YOGYAKARTA,– Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bakal mencetak ribuan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan wirausaha melalui ratusan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang didampinginya untuk menjadi inkubator wirausaha. Hal ini terungkap dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pendampingan BLK Komunitas Menjadi Inkubator Wirausaha di Hotel Grand Mercure, Yogyakarta, Kamis-Sabtu (17-19/10/2024).
FGD yang diselenggarakan oleh Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Bandung Barat ini diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah. Kegiatan ini bertujuan mencari solusi dari kendala pendampingan dan meningkatkan kualitas pendampingan BLK Komunitas sehingga menjadi inkubator wirausaha yang lebih maju.
Di ruang terpisah, Koordinator Peningkatan Jejaring dan Ujocoba Model Perluasan Kesempatan Kerja dari BBPKK Bandung Barat, Widi Wijanarko, S.E.I. mengungkapkan, Pendampingan BLK Komunitas menjadi inkubator merupakan kelanjutan dari program Kemnaker tentang pembangunan BLK Komunitas. Kemnaker telah membangun 4.282 BLK Komunitas, 500 BLK Komunitas di antaranya menjadi target pendampingan BBPKK Bandung Barat untuk menjadi inkubator wirausaha pada Renstra 2020-2024.
Pendampingan telah dilakukan sejak 2021, namun sampai tahun 2024 baru 300 BLK Komunitas yang terlaksana didampingi untuk menjadi inkubator wirausaha.
“Jadi kami masih punya PR pendampingan, dan akan dilakukan pada tahun 2025,” kata Widi.
Widi menuturkan alasan Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja Bandung Barat mendampingi BLK Komunitas yang nota bene ranahnya vokasi atau pelatihan keterampilan, menjadi BLK Inkubator. Disebutkan kegiatan tersebut dalam rangka upaya BLK Komunitas ini agar mandiri dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Dari anggota masyarakat yang terlatih ini diharapkan dapat bekerja, namun tentunya mereka butuh lapangan pekerjaan. Mengingat dewasa ini lowongan pekerjaan sulit, maka mereka para tenaga terampil itu dilatih untuk miliki pekerjaan dengan dilatih menjadi wirausahawan.
“Sehingga BLK Komunitas yang telah memiliki berbagai sarana, prasarana, dan SDM yang mumpuni kita jadikan Lembaga Inkubator. Sehingga mampu menginkubasi masyarakat di sekitarnya dan memiliki sumbangsih terhadap pembangunan,” ujar Widi optimis.
Adapun para peserta yang diinkubasi dalam BLK Inkubator adalah para Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang sudah melewati tahapan TKM Pemula dan TKM Lanjutan. Sehingga BLK Inkubator ini merupakan langkah dalam mencetak para TKM Lanjutan menjadi pelaku wirausaha.
Widi mengungkapkan, saat ini terdapat 142 BLK Komunitas yang sudah mendapat sertifikat Tanda Daftar dari Kementerian Koperasi dan UKM (lembaga yang berhak memberi sertifikat) sebagai BLK Inkubator. Guna mendampingi mereka, Kemnaker bekerjasama dengan 5 Perguruan Tinggi Islam.
“Yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri Purwokerto, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,” jelasnya.
Dari 4.282 BLK Komunitas yang telah dibangun, diharapkan secara bertahap bisa menjadi BLK Komunitas kategori mandiri yang siap menjadi inkubator wirausaha.
“Sehingga mampu melahirkan ribuan wirausaha mandiri yang mampu berkontribusi dalam kemajuan ekonomi dan pembangunan Indonesia,” pungkas Widi Wijanarko. (ds)*
Comment