*T20 INDONESIA 2022*
kabarbhayangkara.com / KOTA BANDUNG — Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah pengguna internet tertinggi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi Jabar untuk dapat memenuhi ketersediaan akses internet yang merata di semua desa.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam forum Side Event of Think 20 (T20) Digital Transformation for Rural and Maritime Area, menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk memperluas jaringan internet hingga ke 5.300 desa di Jabar lewat Program Desa Digital.
“Program ini akan diperluas ke 5.300 desa di seluruh Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil, saat memberikan paparan secara virtual dari Gedung Pakan, Kota Bandung, Rabu (27/7/2022).
Di hadapan peserta forum, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menjelaskan, Desa Digital adalah program pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan teknologi digital dan internet. Tujuannya untuk lebih mengembangkan potensi desa, pemasaran, layanan akses dan informasi.
BACA JUGA :Kolaborasi Hasilkan Website Pahlawan Desa untuk Pemberdayaan Desa di Jawa Barat
“Layanan publik desa akan didigitalisasi terhubung dengan jaringan nirkabel, memiliki pusat komando, media sosial, promosi, _e-commerce_, serta aplikasi yang disesuaikan dengan karakter dan potensi ekonomi setiap desa,” jelasnya.
Program yang sudah berjalan hampir tiga tahun ini bahkan sudah diapresiasi oleh sejumlah negara di Asia Pasifik.
Kang Emil berharap, forum Side Event T20 berkontribusi melahirkan ide dan tindakan kolaboratif dalam mengatasi isu global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, transformasi digital pasca pandemi COVID-19, juga Program Desa Digital ini.
“Saya harap pandangan seluruh perwakilan dapat terakomodir pada forum G20 nanti,” harapnya.
T20 merupakan bagian dari Presidensi G20 sebagai platform bagi wadah pemikir ( _think tank_ ) dan lembaga riset di seluruh dunia.
Hasil rekomendasi kebijakan yang berbasis riset dan inklusif pada T20 akan dijadikan sebagai pertimbangan bagi para pemimpin di G20.
“Semoga T20 menghasilkan ide dan inovasi yang menjawab tantangan saat ini, sehingga beberapa negara berkembang dari G20 dapat berpartisipasi dalam menerapkan pemikiran negara-negara maju,” tutur Kang Emil.