by

Anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady Minta Pemprov Naikkan Target PAD 2023

Kabarbhayangkara.com/BANDUNG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady mengadakan pertemuan dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar. Selasa (9/8/2022).

Dalam pertemuan tersebut Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady meminta Pemprov untuk menaikkan target Pendapatan Asli Daerah atau (PAD) Tahun 2023.

Kenaikan target PAD 2023 yang diminta DPRD Jabar itu diakuinya guna menuntaskan target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

“Daddy Rohanady mengatakan, saat ini DPRD Jabar menyoroti eksekutif hanya menargetkan Rp21,72 triliun dari PAD 2023. Harusnya, sambung Daddy, target tersebut dapat ditingkatkan dan direalisasikan, mengingat ada potensi untuk mendapatkannya dalam rangka menuntaskan pekerjaan yang belum selesai sesuai target RPJMD.

BACA JUGA: Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat Aep Nurdin Dorong Kejelasan Status PPPK di Jabar

Menurut Daddy target yang dipasang terlalu pesimistis. Eksekutif memasukkan angka Rp 21,72 triliun dari pendapatan daerah, terutama pajak. Nah ini kita minta kejar untuk sampai di Rp23 triliun. Supaya ada sekitar Rp2 triliun yang bisa kita belanjakan untuk mengejar target gubernur. Kita ingin juga, target gubernur ini tercapai di RPJMD,”ujarnya,

“Kalaupun tidak di Rp23 triliun, minimal ya di Rp22 triliun. Sehingga masih banyak belanja yang bisa di cover dari taget tadi. Kalau target rendah, ya apa yang mau ditutup. Kalau punya target tinggi, tentu upaya yang dilakukan juga harus ekstra keras dan itu potensinya juga ada untuk merealisasikannya,” tambahnya.

Berdasarkan pertemuan dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar kata Daddy, ada kenaikan laju ekonomi yang sedang terjadi sejak 2021 lalu. Ini menurutnya, ada potensi PAD dapat bertambah tinggal menunggu realisasi eksekusi dari Bapenda dalam mencari celah untuk mendapatkannya.

Dia mencontohkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membeberkan pada 2021 lalu total 532 ribu kendaraan baru terjual. Pada 2022 diyakini dapat terealisasi hingga 900 ribu kendaraan baru.

Logikanya kata Daddy, pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak atas Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) cenderung meningkat.

Dasar itu, kata dia, harusnya dapat menjadi acuan Pemprov Jabar untuk optimistis dalam menentukan target PAD 2023, dalam rangka menuntaskan pekerjaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tentu kita berharap angka yang dipasang naik. Barusan kita rapat dengan Bapenda dan kalau kita lihat, ada tren kenaikan makro ekonomi kita di Jawa Barat. Bila kita menghitung semester kedua tahun ini, tren kenaikannya lebih tinggi. Belum lagi angka dari Gaikindo menyebut, di 2021 sekitar 500an kendaraan baru terjual. Bahkan di 2022 ini, bahkan diyakini oleh Kepala Bapenda, Pak Dedi Taufik Kurohman bisa tembus sampai 1 juta kendaraan baru. Melihat tren ini, logikanya PAD kita harusnya naik. PKB naik, BBNKB, PBBKB pasti naik. Sumber pendapatan ini harusnya dipacu,” ucapnya.

“Dengan pendapatan yang bertambah, otomatis pos belanja juga bisa ditingkatkan. Target Indikator Kinerja Utama (IKU) secara keseluruhan bisa direalisasikan. Ini belum lagi kalau kita bicara Pajak Air Permukaan (PAP). Sekarang realisasi masih Rp110 miliar, dengan target Rp150 miliar. Harusnya menurut saya bisa lebih dari itu,” pungkasnya.