by

Wakil Wali Kota Bandung Didampingi Dansektor 22 Citarum Harum Sambut Kontribusi Mahasiswa UPI Sukseskan Citarum Harum

Kabarbhayangkara.com/ Bandung – Sampah dan sungai menjadi suatu permasalahan Kota Bandung. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun telah menjalankan beragam upaya untuk menyelesaikan masalah sampah termasuk turut menyukseskan program Citarum Harum.

Pemkot Bandung sangat mengapresiasi jika perguruan tinggi turut berpartisipasi menyelesaikan masalah tersebut. Apresiasi ini juga yang dilontarkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menerjunkan para mahasiswanya dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan fokus membantu penanganan masalah sungai. Yakni melalui program KKN Tematik Citarum Harum.

“Mudah-mudahan dengan KKN tematik ini jelas lebih konsen ke penanganan masalah yang terjadi di Kota Bandung. Mudah-mudahan dengan semakin banyak warga yang terlibat dalam penanganan ini semakin mempercepat program Citarum Harum,” katanya saat acara menerima mahasiswa KKN UPI di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (10/7/2019).

Wakil wali kota menuturkan, keberadaan sungai di Kota Bandung menjadi sangat vital karena memberikan dampak besar apabila tidak dijaga dengan baik. Sehingga, Pemkot Bandung juga tidak hanya berupaya menangani Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi juga menjaga agar jangan sampai aliran sungai dicemari oleh sampah.

“Saya berterima kasih kepada UPI untuk ikut peduli kepada Sungai Citarum melalui mahasiswa yang KKN ini. Kita memang harus menjaga air sebagai sumber kehidupan,” tambahnya.

Ia memaparkan, Pemkot Bandung gencar menggelorakan gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) sebagai upaya pengelolaan sampah. Selain menekan produksi sampah, gerakan Kang Pisman juga menjadi fondasi untuk menciptakan budaya baru masyarakat Kota Bandung dalam menjaga lingkungan.

“Kalau kita tidak menangani sampah hari ini, Bandung akan jadi  lautan sampah bisa terjadi lagi. Oleh karena itu Pak Wali (Oded M. Danial) ingin menyelesaikan masalah di sumber. Kalau bisa sampah selesai di rumah masing-masing, maksimal hanya sampai ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara),” ujarnya.

Dalam kesempatan acara tersebut Dansektor 22 Citarum Harum Kol. Inf. Asep Ramah Taufiq  mengatakan dalam sambutannya ,dengan adanya KKN ini konsep kebersamaan konsep persatuan yang diamanatkan oleh Perpres Nomor 15 tahun 2018 tentang percepatan Program Citarum Harum bisa cepat tercapai dengan tujuannya.

Permasalahan DAS Citarum harum mudah-mudahan bisa tercapai sesuai tujuan dan sasaran yang kita inginkan saya melaporkan dan kesempatan ini kepada Bapak Walikota atau wakil walikota tadi pagi saya sudah menutup satu pabrik  karena sudah melampaui batas toleransi peringatan namun tidak di turuti. katanya.

Baca Juga :  Terowongan Nanjung Efektif Atasi Banjir Bandung Selatan

Bahkan pabrik yang lainnya tiga hari lalu telepon-teleponan jangan coba-coba untuk membuang limbah walaupun alasan sudah diolah tetapi secara kasatmata dilihat masih belum sesuai harapan dengan berat hati walaupun tetap saya mengedepankan Nurani saya berikan sansi untuk ditutup.  sementara sambil mengelola memperbaiki ipal-nya yang rusak mudah-mudahan menjadi efek Jera dan contoh bagi para pelaku industri yang ada di wilayah sektor 22 hususnya di kota Bandung tadi. tutur Dansektor 22.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI, (Drs. Yadi Ruyadi, M.Pd. menyatakan, 623 mahasiswa UPI siap diterjunkan di Kota Bandung dalam KKN Tematik Citarum Harum 2019. Mereka akan bertugas di wilayah Sektor 22 Satgas Citarum Harum.
“Kita akan mengemas program KKN di Kota Bandung menjadi KKN Tematik Citarum Harum. Sebanyak 623 mahasiawa akan ditempatkan di 11 kecamatan atau di 58 kelurahan yang masuk ke wilayah sektor 22,” katanya.
Kol.inf. Asep Rahman taufiq menambahkan bahwa di Kota Bandung ada 7 (tujuh) permasalahan yang sangat masif, diantaranya, ada 249.000 KK yang belum memiliki Jamban Sehat (Sumber widia dari DKK) dan masih buang tinjanya ke sungai sehingga semua sungai di Kota Bandung tercemar oleh Bakteri Ecolly tinggi, dan ekosistem air tidak bisa hidup, dengan logika satu orang buang tinja sebanyak 0.2 kg per hari, berapa ton perhari kotoran manusi yang masuk ke sungai
Dari beberapa dinas sudah merespon dengan baik, namun penyelesaian yang masih belum terselesaikan karena terbentur fasilitas tempat yang tidak memadai, sehubungan Kota Bandung sudah padat penduduk
Ada juga Kohe yang bersumber dari Lembang, 22.400 ekor sapi, menyumbang kotorannya ke Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeureum hingga10-20 kg/ekor sapi buang kotorannya ke sungai.
Sampah, 1.500 ton/hari sampah dari Kota Bandung merupakan polemik berkesinambungan, kami terus buatkan incenerator karena teknologi ini ramah lingkungan hongga menjamin kesehatan walaupun Walhi menentang karena menghasilkan jat dioksin terhadap hasil pembakaran sampah domestik, padahal ada antinya pada incenerator yang sudah lulus riset para ahli. Imbuhnya.

Hadir dalam acara tersebut kepala dinas terkait Pemerintah Daerah Kota Bandung , jajaran Dansektor 22 Citarum dan para mahasiswa  KKN Dari UPI serta undangan lainnya.(ds)*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *