Kabar Bhayangkara/BANDUNG – Untuk menjaga komunikasi antara Gubernur/Wakil Gubernur dengan Bupati/Walikota, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan bersilaturahim ke setiap daerah tiga bulan sekali. Upaya ini sebagai langkah komunikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jabar untuk mewujudkan Jabar Juara lima tahun ke depan.
“Kita sudah komit, para Bupati/Walikota ini akan silaturahmi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur tiap tiga bulan sekali untuk menjaga silaturahim. Menjaga komunikasi bergilir dari daerah ke daerah, agar kita bisa menghargai dan menikmati keragaman budaya Jawa Barat, dimulai rencananya di Kota Bekasi,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam pidatonya saat pelantikan enam Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (20/9/18).
“Mudah-mudahan pola komunikasi yang baru ini akan menjaga harmonisasi, sehingga Jabar Juara menjadi provinsi yang terbaik di Indonesia bisa kita wujudkan lima tahun ke depan,” lanjutnya.
Emil juga berpesan agar ada sinkronisasi antara visi misi Pemerintah Pusat dengan visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui semangat Jabar Juara Lahir Batin. Program-program pembangunan yang dilakukan hanya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat.
“Akan ada program-program yang akan dititipkan semata-mata untuk membuat rakyat kita sejahtera dan bahagia. Karena pada dasarnya rakyat bapak/ibu adalah rakyat kami juga. Dimana kebahagiaan mereka juga kebahagiaan kami juga,” ujarnya.
Jabar Tegak dalam Pancasila & NKRI
Pada acara pelantikan ini, Gubernur Emil juga menegaskan bahwa Jawa Barat harus tegak dalam Pacasila dan bingkai NKRI. Selain itu, nilai-nilai keagamaan juga perlu terus dipelihara.
“Kami menitipkan Jawa Barat harus tegak dalam Pancasila, Jawa Barat harus tegak dalam bingkai NKRI, Jawa Barat harus kuat dalam religiusitas,” jelas Emil.
Menurut Emil, menjadi seorang pemimpin saat ini tidak mudah. Karena setiap ucapan, tindakan, dan gestur seorang pemimpin akan menjadi perhatian masyarakat.
“Saya titipkan para pemimpin untuk mejaga lisan, karena hari ini lisan kadang-kadang dan bisa membawa petaka,” tutur Emil.
“Oleh karena itu, apa yang kita ucapkan tolong betul-betul datang dari pikiran yang sudah dipikirkan matang-matang. Jaga tindakan, karena setiap langkah kita, gestur kita akan ditafsir oleh masyarakat, sehingga menjadi pemimpin yang teladan itu tidak mudah,” pesannya.
Hal lain, di hadapan para kepala daerah yang dilantiknya, Emil mengingatkan bahwa kekuasaan adalah sarana untuk membuat perubahan di masyarakat. Setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin harus berkualitas dan berdampak baik untuk masyarakat.
“Saya ingatkan juga bahwa kekuasaan adalah kendaraan bukan tujuan. Ini adalah sarana kita membawa kebaikan, membawa perubahan kepada masyarakat, sehingga setiap hari jangan melakukan hal-hal yang sia-sia atau mubadzir waktu,” kata Emil.
“Setiap hari ambillah keputusan positif. Kualitas pemimpin diukur dari kualitas keputusannya. Semakin banyak mengambil keputusan yang positif itu akan menjadi karakter kualitas pemimpin tersebut positif di mata masyarakat,” imbuhnya.(Ds)*
Comment