Kabarbhayangkara.com/
Setahun, Museum Gedung Sate Sukses Jamu Lebih Dari 140 Ribu Pengunjung
Capaian ini, menurut Iwa, adalah pengaruh dari konsep smart museum yang menyesuaikan konten museum sesuai dengan tuntutan zaman, dan kebutuhan generasi muda dengan pendekatan kekinian. Konsep ini tidak hanya memamerkan koleksi yang informatif, tetapi juga mengedepankan pemanfaatan kemajuan teknologi canggih.
“Tidak hanya memiliki koleksi informatif, tetapi juga kuat secara visual dan mengedepankan kemajuan teknologi. Disini hadir pula perpustakaan dengan koleksi buku-buku sejarah serta galeri kopi Jawa Barat sebagai sebuah kesatuan,” papar Iwa dalam sambutannya.
“Syukur Alhamdulilah, dengan berbagai kebaruan ini Museum Gedung Sate telah dikunjungi lebih dari 140.000 pengunjung dalam tahun pertamanya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sekda Iwa berharap kehadiran museum dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Hal ini, katanya, mengingat hasil survei most littered nation in the world tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa posisi Indonesia hampir terbelakang, yakni posisi ke-60 dari 61 negara yang disurvei, diantara Thailand di posisi ke-59 dan Botswana di posisi bungsu ke-61.
“Secara khusus saya berpengharapan museum mampu menjadi salah satu sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meningkatkan budaya baca. Hal ini penting mengingat tingkat minat membaca masyarakat kita sangatlah rendah,” pungkas Iwa.
Sekda Iwa menambahkan, untuk mendongkrak minat baca melalui museum, maka pemanfaatan teknologi terkini menjadi salah satu prasyarat utama yang perlu diperhatikan bagi seluruh pengelola museum. Dengan demikian, informasi dapat lebih mudah dipahami oleh generasi milenial saat ini.
“Dengan mengedepankan informasi yang bersifat visual, akan lebih menarik dan mudah dipahami dikalangan generasi muda, khususnya kalangan millenial dan generasi Z,” ujar Iwa.
Berdasarkan laporan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat, Muvies akan digelar selama dua hari, yakni tanggal 15-16 Maret 2019, dengan melibatkan 48 museum se-Jawa Barat untuk diperkenalkan kepada khalayak banyak. Iip juga menyampaikan apresiasi dan doa bagi mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Alm. Ruddy Gandakusumah sebagai penggagas Museum Gedung Sate.
“Meskipun sudah berpulang, tapi buah karya almarhum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak,” tutur Iip.
Turut hadir pada acara, Wakil Walikota Sukabumi, Wakil Bupati Sukabumi, Gusti Sultan Sepuh XIV, Asisten Daerah III Provinsi Jawa Barat, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro Humas dan Protokol, Kepala Biro Hukum, serta para kepala museum dari seluruh Jawa Barat.
Sebanyak 48 museum dari seluruh Jawa Barat juga bereksebisi di halaman belakang Gedung Sate. Selain itu, pada dua hari gelarannya (15-16/3/19) Muvies juga menggelar berbagai games dan lomba, seperti lomba mewarnai dan menggambar, serta live-action ludo. Yang menarik, pada dua big screen pinggir panggung terdapat insert penerjemah untuk teman-teman tuli. Menjadikan Muvies ramah teman-teman tuli.
Comment