Pemeran Produk Kreatif Jabar dan Inklusi Keuangan Digital
Kabarbhayangkara.com/ KOTA BANDUNG — Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) – Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) resmi dibuka untuk umum di area Gedung Sate Bandung, Jumat (7/7/2023).
Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, Sekretaris Daerah Setiawan Wangsaatmaja, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea, membuka KKJ – KPJB.
Event yang akan berlangsung hingga Ahad (9/7/2023) merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar dengan Pemdaprov Jabar dan Dekranasda Jabar.
KKJ – PKJB didukung bupati/wali kota, dekranasda, dan dinas perindustrian perdagan dari 27 kabupaten/kota, 46 perangkat daerah Pemdaprov Jabar, 120 pelaku usaha, 24 tenan Java Tea Festival, dan perbankan dan industri jasa keuangan. Ada sekitar 100 UMKM yang terlibat di event ini.
Menurut Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya, KKJ – PKJB dapat memberikan akses ke pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM di sektor kriya atau kerajinan tangan.
Diharapkan ada investor yang berminat mengembangkan produk kriya dan memberi peluang UMKM naik kelas dan merambah pasar luar negeri. Pertemuan antara investor dan UMKM ini difasilitasi lewat _bussines matching_.
“Hari ini terasa begitu bergetar, karena di tempat ini kami menghadirkan berbagai produk-produk unggulan dari 27 kota/ kabupaten, bahwa kolaborasi luar biasa antara BI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dekranasda,” ujar Atalia.
Atalia mengapresiasi pengaplikasian metode pembayaran melalui QRIS dari setiap transaksi di seluruh tenan selama event ini berlangsung. Ini menandakan pembayaran digital semakin tumbuh subur di Jabar.
“Itu luar biasa (QRIS) sangat efektif dan cepat sekali. Jadi ini adalah upaya kita juga terkait dengan bagaimana ekonomi inklusi terus dihadirkan,” jelas Atalia.
Untuk lebih memasifkan pembayaran digital, KKJ – PKJB juga sosialisasi dan edukasi pembayaran digital kepada pengunjung.
KKJ – PKJB 2023 merupakan penyelenggaraan yang keempat kali bersama BI, terakhir di era kepemimpinan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, dan pertama pascapandemi COVID-19.
Sehingga penyelenggaraan KKJ – PKJB kali ini bisa lebih meriah dibandingkan tiga tahun terakhir saat pandemi.
“Tahun ini kita bisa melakukannya di pelataran Gedung Sate dan ini hampir dari jalan di depan sampai ke belakang itu semua untuk mendorong kegiatan UMKM,” tambah Atalia.
Kepala Perwakilan BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea menyebutkan, KKJ – PKJB merupakan rangkaian menuju event Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 di Jakarta dalam waktu dekat.
Erwin berharap KKJ – PKJB dapat kembali menggelorakan semangat inovasi kreativitas untuk mendukung UMKM Jabar yang juara.
“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari ‘Road to KKI 2023’, yang sebentar lagi akan dilaksanakan di Jakarta dalam upaya kerja sama seluruh pihak, baik itu pemerintah, pengusaha, akademisi dan pelaku (usaha ekonomi kreatif),” sebut Erwin.
Menurutnya, KKJ – PKJB tahun ini lebih istimewa karena memiliki _side event_ festival teh dari seluruh Jabar, yakni Java Tea Festival.
“Dengan kegiatan ini kita ingin menumbuhkembangkan teh sebagai sebuah produk UMKM dengan penguatan hilirisasi. Sehingga teh Jawa Barat dapat kembali muncul dan menjadi salah satu ikon,” jelas Erwin
ASN Berlenggok bak Model
Hari pertama Pekan Kerajinan Jawa Barat – Karya Kreatif Jawa Barat, selain upacara seremoni juga diisi fesyen show yang memamerkan busana pelaku UMKM lokal.
Uniknya para model diisi ASN dan kepala perangkat daerah Pemdaprov Jabar. Hal ini menjadi pemandangan menarik, karena ASN yang sehari – hari bekerja di sektor pelayanan publik diuji keberaniannya berlenggak – lenggok di atas catwalk bak model profesional.
Untuk menambah adrenalin dan keseruan, fesyen show yang diisi para pejabat ini dikompetisikan untuk mencari pemenang.
“Saya berani bertaruh, di mana pun instansi pemerintah, _gak ada_ (yang seperti ini). Hanya ada di Jabar,” ungkap Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja.
Fesyen show para ASN, selain bukti komitmen Pemdaprov Jabar terhadap produk fesyen lokal, juga bertujuan untuk menunjukkan transisi pengelolaan instansi daerah yang lebih terbuka, kreatif dan cair.
“Fesyen show hari ini adalah cerminan dari para kepala OPD, bahwa mereka mengelola perangkat daerahnya itu dengan cara-cara yang kreatif,” kata Setiawan.
Sementara pada hari kedua event, akan ada pawai kreatif dari perwakilan 27 kabupaten/kota yang dapat disaksikan pengunjung. Kemudian ada Dekranasda Award yang merupakan aspresiasi kepada dekranasda kab/kota, hingga panggung hiburan yang diisi musisi Jabar dan nasional.