Kabarbhayangkara.com/ BANDUNG- Terkait dengan adanya kabar sejumlah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai non PNS dilingkungan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, sejumlah 10 Pegawai di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19, diantaranya 7 Orang Pegawai ASN dan 3 Non PNS yang terpapar Covid-19, dan saat ini sudah menjalani isolasi mandiri di RS Darurat Secapa AD Jalan Hegarmanah Kota Bandung, Senin, 18/1-2021
Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat untuk sementara pelaksanaan kerja para Karyawan dan Karyawati mengatur kerja dengan system Work From Home (WFH) dari sejak tanggal, 11 Januari sampai dengan 25 Januari 2021.
Dalam pelaksanaan Work From Home (WFH), Sekretaris Dewan DPRD Provindi Jawa Barat Ida Wahida Hidayati yang di wakili Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jabar Yedi Sunardi saat ditemui awak media mengatakan pelaksanaan WFH sudah dilaksanakan cara system mengatur para karyawan karyawati dengan ketentuan, 25 persen masuk kerja dengan cara di roling setiap harinya bagi segenap pegawai ASN di lingkungan kantor Sekretariat DPRD Jabar
System WFH sudah dilakukan dari sejak tanggal 11 Januarie sampai dengan 25 Januari 2021 .“Yang masuk kantor hanya 25 persen saja, dilakukan secara bergantian,” kata Yedi
WFH terang Yedi, berlaku bagi pegawai yang ngantor di Gedung Setwan DPRD Jabar, terkecuali yang berkegiatan di luar. Jadi, pembatasan kegiatan hanya dilakukan, untuk aktivitas di dalam gedung Dewan.
“Untuk aktivitas di luar gedung tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.
” Yedi menegaskan, dalam setiap kegiatan di luar, misalkan rapat kerja atau kunjungan kerja maka Anggota DPRD dan pegawai selalu dicek dengan rapid antigen atau pun swab test.
“Sehingga, kesehatan mereka dapat terpantau terus,” ungkapnya.
Soal, kenapa tidak dilakukannya lock down seperti pada 25 Agustus 2020 lalu. Yedi menyebutkan. Mungkin ada pertimbangan lain dari pimpinan.
“Seperti dengan menerapkan WFH sudah cukup, agar layanan kepada masyarakat tetap dapat dilaksanakan,” jelasnya.
Untuk menjamin kesterilan, gedung menurut Yedi juga, sudah disemprot dengan desinfektan.
“Hal tersebut, sudah menjadi protap Bagian Umum untuk melakukan penyemprotan berkala dan penyemprotan insidentil setiap ada kejadian, agar penularan Virus COVID-19 bisa teratasi.” pungkasnya.
Comment