Kabarbhayangkara.com/ BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih 9 penghargaan pada ajang Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2019. Bahkan digelaran PRIA keempat ini Jabar dinobatkan sebagai peraih Platinum Award.
Setelah melalui tahap penjurian yang terdiri atas beberapa tahap, Dewan Juri memutuskan memberikan penghargaan Provinsi Jawa Barat untuk:
1. Media Cetak Java Lane Edisi 05 Tahun 2018;
2. Media Cetak Java Lane Edisi 06 Tahun 2018;
— gold winner (untuk dua majalah)
3. Website Pemerintah Jawa Barat – silver winner
4. Media Sosial Pemerintah Jawa Barat- silver winner
5. Penanganan Krisis Pemerintah Jawa Barat – gold winner
6. Program GPR “100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar” – silver winner
7. Departemen PR Pemerintah Provinsi Jawa Barat – gold winner
8. Faiz Rahman sebagai Pemenang PRIA 2019 sebagai Best Presenter kategori pemerintah daerah
9. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai: Pemenang PR INDONESIA Awards Kategori Pemerintah Provinsi Terpopuler di Media 2018.
“Alhamdulillah kita raih 9 penghargaan sampai yang terbaik platinum untuk pemerintah daerah,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, usai menerima penghargaan.
Menurut Emil, raihan itu menandakan dimensi kehumasan sangat besar dan kompleks. Tetapi disetiap dimensi tersebut pihaknya mencoba menghadirkan kualitas informasi yang terbaik.
“Tentu dengan cara yang relevan sesuai dengan kebutuhan audience nya. Ini juga menunjukan provinsi Jabar sangat mengikuti perkembangan zaman,” ujar Ridwan Kamil.
PRIA merupakan penghargaan bergengsi dan komprehensif bagi kehumasan Indonesia. Ajang tahunan ini juga menjadi barometer keberhasilan Humas. Dalam acara malam penganugerahan PRIA ke-4 2019 kali ini hadir 600 Humas instansi pemeritah dan perusahaan se-Indonesia.
Menurut founder dan CEO PR Indonesia Asmono Wikan, PRIA merupakan komitmen PR Indonesia dalam mengapresiasi kinerja Humas dari korporasi, Kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.
“PRIA mencerminkan pencapaian tertinggi kinerja komunikasi korporasi atau organisasi,” ujarnya.
Semua penilaian berbasis penjurian, dimana dewan juri terdiri dari pakar Humas, konsultan, tokoh, jurnalis, fotografer senior, pakar desain dan branding serta pakar media sosial.
“PRIA 2019 jadi momen yang sangat spesial karena berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,” ucap Asmono.
Peluncuran Kanal TV West Java Network dan Majalah West
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Humas dan Keprotokolan menandatangani Komitmen Bersama dengan PT Link Net Tbk (First Media) untuk berkolaborasi dalam penyebarluasan informasi dan program, melalui kanal televisi Pemdaprov Jabar, West Java Network.
Penandatanganan dilakukan di Bandung, Kamis (28/3/19), tepat sebelum peluncuran West Java Network oleh Gubernur Jawa Barat pada ajang PR Indonesia Awards, di hari yang sama.
West Java Network — Kanal televisi Pemdaprov Jabar menyajikan tayangan alternatif mengenai Jawa Barat dalam format berita, talkshow, feature, variety show, dengan semangat edutainment — edukasi + entertainment.
West Java Network tidak hanya menyajikan perspektif Pemprov Jabar, namun juga sisi religi, pariwisata, humaniora, entertainment yang dikemas dengan gaya yang pop, serta kekinian. West Java Network bisa ditonton di channel 50 TV Kabel First Media.
Lima Program Unggulan West Java Network : Jabar News; Japri (Jabar Punya Informasi); Tepas (Temu Pimpinan Untuk Aspirasi Masyarakat); Uliner (Ulin bari Kuliner); Ngopi Saraosna jadi Vlog.
Masih pada ajang yang sama, Gubernur Emil meluncurkan juga media cetak baru yang diberi nama West. Yang berbeda dengan majalah internal lainnya, konten majalah ini difokuskan mengenai investasi.
“Kami hari ini resmi me-launching majalah West,” katanya di hadapan 600 insan humas pemerintahan dan perusahaan yang hadir di acara itu.
Majalah yang dikelola oleh bagian Humas dan Keprotokoleran Setda Jabar tidak diperuntukkan bagi umum melainkan bagi para pembuat kebijakan, antara lain duta besar, kepala daerah, CEO, manajer perusahaan dan lembaga. Tujuannya, untuk menarik minat mereka berinvestasi. Sebab, kontennya yang dihadirkan pun membahas tentang potensi dan keunggulan berinvestasi di Jabar.
“Ini bukan untuk umum tapi bagi decission makers, nanti mereka baca ternyata investasi di Jabar sangat menguntungkan,” ujar Emil.
Ia berharap ketertarikan tersebut selanjutnya dapay ditingkatkan menjadi kontrak bisnis yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Nantinya saya akan memanen investasi ini ke dalam kontrak bisnis,” katanya.
Sebagai catatan, nilai investasi di Jabar tahun 2017 mencapai Rp160 triliun yang merupakan tertinggi di Indonesia disusul DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah. Ini menunjukkan selain alamnya yang indah dan kaya budaya, Jabar juga menjadi tempat favorit untuk investasi dunia. Kehadiran majalah West ditargetkan akan semakin meningkatkan volume dan nilai investasi.
“Saya titipkan ke Humas untuk selalu bergerak di dinamika zaman supaya relevan dengan inovasi khas zaman sekarang,” kata Emil.
Comment