kabarbhayangkara.com / BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Garuda Jaya atau Gerakan Disabilitas Berdaya dalam Bekerja dan Berkarya.
Dalam festival ini disabilitas akan memperoleh informasi tentang dunia kerja dan mendapatkan lowongan pekerjaan yang sesuai kemampuan dan keahliannya.
Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi Festival Garuda Jaya. Menurut Pak Uu — sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum — pemerintah terus mendorong partisipasi disabilitas dalam aktivitas masyarakat, tidak ada diskriminasi, dan menciptakan kesempatan yang sama khususnya dalam pekerjaan.
“Penyandang disabilitas dan kita adalah sama. Memiliki hak yang sama dalam segala hal, kesejahteraan dan kesetaraan dalam segalanya,” ujar Uu Ruzhanul Ulum saat peresmian Festival Garuda Jaya di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (14/7/2022).
Pak Uu berharap masyarakat lebih memahami dan lebih peduli dengan memberikan kesempatan yang sama serta menyediakan aksesibilitas untuk berpartisipasi aktif sebagaimana warga negara lainnya.
Melalui Festival Garuda Jaya, Pak Uu berharap akan ada efek domino baik bagi pemerintah, masyarakat, maupun penyandang disabilitas ikut serta dalam meningkatkan ekonomi Jabar. Untuk itu secara khusus Pak Uu mengapresiasi perusahaan yang menerima penyandang disabilitas untuk bekerja dan memenuhi haknya.
“Terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang sudah atau memberikan kuota pada disabilitas. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus memperhatikan (disabilitas),” pungkasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi menuturkan, Festival Garuda Jaya merupakan expo penguatan profil pelajar Pancasila Masagi dan bursa kerja. Disabilitas akan memperoleh informasi tentang dunia kerja dan mendapatkan lowongan pekerjaan yang sesuai kemampuan dan keahliannya.
Menurut data sistem informasi bahwa penyandang disabilitas dari Kementerian Sosial RI tahun 2021, jumlah penyandang disabilitas di Jawa Barat sebanyak 23.566 orang. Dan dari jumlah tersebut 1.478 orang penyandang disabilitas yang bekerja sekitar 6,5 persen.
“Selebihnya sebanyak 22 ribu orang belum mendapatkan pekerjaan. Nah ini tentunya PR kita bersama bagaimana dari 22 ribu orang ini bisa bekerja,”kata Rachmat.
Disnakertrans sejauh ini telah memberikan banyak penghargaan bagi perusahan yang telah menerima penyandang disabilitas untuk bekerja dan memenuhi haknya sebagai pekerja. Salah satunya perusahaan PT Pengtai, perusahaan sudah mempekerjakan lebih dari 100 orang disabilitas.
“Bahwa ternyata penyandang disabilitas mampu mendorong produktivitas dan mendorong daya saing perusahaan. Jadi tidak menjadi beban malah menjadi salah satu sumber daya yang bisa mendorong peningkatan perusahaan,” ungkapnya.