Kabarbhayangkara.com/ Kab. Cirebon- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan capaian kinerjanya selama menjabat. Hal tersebut disampaikannya pada saat melakukan silaturahmi bersama insan media di Kabupaten Cirebon, Senin (17/2/2025).
Sebanyak 11 program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang digenjot, dari mulai peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga normalisasi sungai dan tanggul.
Sekadar diketahui, Wahyu menjabat dilantik sebagai Pj Bupati Cirebon pada Jumat, 17 Mei 2024. Selama menjabat, Wahyu langsung ‘ngegas’ membenahi Kabupaten Cirebon.
Dari mulai persoalan IPM, stunting, kemiskinan, pengangguran, layanan publik, investasi, pengelolaan sampah, tenaga honorer, kerja sama daerah, infrastruktur, hingga normalisasi sungai dan tanggul.
Pertama, soal IPM. Pada 2023, IPM Kabupaten Cirebon mencapai 71,81. Selama masa kepemimpinan Wahyu Mijaya, IPM di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan. Pada 2024, IPM Kabupaten Cirebon mencapai 72,30.
Beberapa komponen yang menjadi penunjang kenaikan IPM itu di antaranya, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, usia harapan hidup, dan pengeluaran per kapita. Empat komponen ini mengalami kenaikan.
Sementara itu, persoalan stunting atau tengkes juga berhasil ditekan. Angka stunting sejak Mei 2024 hingga Januari 2025 mengalami penurunan.
Pada Mei 2024, angka stunting di Kabupaten Cirebon mencapai 12.379 kasus. Kemudian, menurun menjadi 8.364 kasus pada Januari 2025.
Selama menjabat, Wahyu juga berhasil menurunkan angka kemiskinan esktrem di Kabupaten Cirebon. Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon pada 2023 sebesar 36.640 orang atau 1,65 persen.
Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem pada 2024 menurun menjadi 27.714 orang atau 1,13 persen.
Penduduk miskin juga menurun. Jumlah penduduk miskin pada 2023 sebesar 11,20 persen dari jumlah penduduk, atau 249,18 ribu orang. Pada 2024, jumlah penduduk miskin sebesar 245,92 ribu atau 11 persen.
Capaian lainnya adalah penurunan angka pengangguran. Jumlah pengangguran pada 2024 menurun sebanyak 7.029 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2023, jumlah pengangguran di Kabupaten Cirebon mencapai 10.204 jiwa, kemudian menurun menjadi 3.175 pada 2024.
Sementara itu, jika dihitung sejak Mei 2024 hingga Februari 2025, jumlah penurunan pengangguran mencapai 7.698 orang.
Capaian penurunan pengangguran itu berhasil diganjar penghargaan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI pada 2024 dalam ajang Naker Festival yang digelar pada 23 Agustus 2024.
Pemkab Cirebon mendapatkan penghargaan kategori ‘Layanan terpadu Satu Atap Pekerja Migran (LTSA-PMI) Terbaik’.
Sementara itu, di sektor pelayanan publik juga meningkat. Angka kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik meningkat dari 84,24 persen pada 2023, menjadi 93,64 persen pada 2024.
Kemudian, tingkat kepuasan masyarakat meningkat menjadi 85,45 persen pada 2024, sebelumnya 84,17 persen pada 2023.
Dan, Indeks Pelayanan Publik (IPP) juga meningkat menjadi 4,24 (A-) pada 2024, sebelumnya 3,82 (B) pada 2023.
Selama Wahyu Mijaya menjabat sebagai Pj Bupati Cirebon, sektor ekonomi juga mengalami peningkatan. Investasi di Kabupaten Cirebon mencapai Rp 3,1 triliun pada 2024, sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 3 triliun. Dan, berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 17.311 orang.
Proses pengelolaan sampah juga membaik. Saat ini potensi timbunan sampah di Kabupaten Cirebon mencapai 1.324,38 ton per hari. Sampah yang berhasil dikelola sebanyak 381 ton per hari pada 2024.
Sebelumnya, hanya 327 ton per hari pada 2023. Penanganan sampah berbasis desa sudah dilakukan dan mencapai 27 ton hari, kemudian berbasis masyarakat 23 ton per hari pada 2024.
Selain pengelolaan, sejumlah gebrakan juga dilakukan Wahyu Mijaya melalui penanggulangan sampah di TPS liar. Sejumlah TPS liar ditutup selama Wahyu menjabat sebagai Pj Bupati Cirebon, seperti di Kecamatan Pabedilan, Losari, dan Jamblang.
Pemkab Cirebon pada 2024 telah melaksanakan penataan tenaga non-ASN.
Comment