Kabarbhayangkara/ Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun sangat dalam pada perdagangan Jumat ini. Rupiah melemah lebih dari 2 persen.
Mengutip Bloomberg, Jumat (13/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.595 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.820 per dolar AS. Menjelang siang rupiah terus tertekan hingga menyentuh 14.820 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.595 per dolar AS hingga 14.820 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,88 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.815 per dolar AS, melemah jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.490 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat terkoreksi hingga lebih dari dua persen.
Euro jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor tidak terkesan oleh langkah-langkah stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) untuk melawan dampak ekonomi dari wabah COVID-19.
Investor justru berbondong-bondong ke safe-haven dolar setelah The Federal Reserve mengatakan akan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan yang menunjukkan tanda-tanda tertekan.
ECB menyetujui langkah-langkah stimulus baru pada Kamis (12/3) untuk membantu ekonomi Zona Euro mengatasi meningkatnya biaya pandemi COVID-19, tetapi mempertahankan suku bunganya tidak berubah.
Beberapa jam kemudian, Federal Reserve Bank of New York mengatakan akan memperkenalkan 1,5 triliun dolar AS dalam operasi repo baru minggu ini dan mulai membeli berbagai surat utang jatuh tempo sebagai bagian dari pembelian surat utang pemerintah bulanan dalam gerakan membendung kepanikan yang disebabkan oleh krisis pasar.
Comment