Kabarbhayangkara.com/ KOTA BANDUNG — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka pelatihan dan magang program One Pesantren One Product (OPOP) 2023 secara virtual pada Kamis (8/6/2023). Sebanyak 2.174 pondok pesantren mengikuti pelatihan dan magang tersebut.
“OPOP adalah bukti keseriusan Pemda Provinsi Jabar mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren. Karena perekonomian sangat penting untuk segalanya, termasuk mengelola pendidikan, mengelola lembaga, dalam mengembangkan agama,” ucap Pak Uu –sapaan Uu Ruzhanul.
Menurut Pak Uu, pelatihan dan magang tersebut bertujuan untuk mengasah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan pesantren dalam meningkatkan daya saing sekaligus produktivitas usahanya.
“Saya harapkan dalam kegiatan pelatihan ini dapat membekali para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pesantren terutama bidang manajemen,” tuturnya.
Ada 13 pondok pesantren yang menjadi _role model_ dalam pelatihan dan magang program OPOP 2023, di antaranya Ponpes Darul Falah (Kab. Bogor), Ponpes Husnul Khotimah (Kab. Kuningan), Ponpes Al-Ittifaq (Kab. Bandung), dan Ponpes Daarut Tauhiid (Kota Bandung).
“Saya ucapkan terima kasih kepada 13 ponpes yang sudah siap menjadi tempat pelatihan dan magang serta sebagai _role model_ ponpes yang sukses membangun ekonomi mandiri melalui program OPOP,” ucap Pak Uu.
Pelatihan dan magang program OPOP 2023 sendiri terdiri dari dua kategori usaha, yakni _start-up_ yang berjumlah 1.079 pesantren, dan _scale-up_ berjumlah 1.095 pesantren.
“Saya juga berharap para pelaku OPOP ini harus mampu membuka jejaring, membangun _network_ yang jelas, memiliki jaringan yang kuat, apalagi _network_ ini dibangun dari pesantren ke pesantren,” tutur Pak Uu.